Wednesday 18 October 2017

Ragu-Ragu yang Tabu

Dalam pengembaraanku
Aku sempat diam dan meragu
Langkahku membeku,
lalu dihajar haru yang biru

Sempat terkenang memori dahulu
Yang kurajut hingga membentang jubah masa lalu
Ia mencekikku dalam pilu
Lalu diam-diam bernyanyi sendu

Tapak kakiku meniti ragu-ragu
sebuah tapal batas yang bergetar menahan rasa-rasa yang tabu;
yang telah keras membatu
jauh,
jauh di dasar kalbu

Pada suatu makna,
Sang Bintang tak sedang bertahta di singgasananya
Ia menghilang dari tatap mata
Untuk sejenak masa
Meninggalku bersama luka

Ia ke mana?

Aku tak kuasa bertanya
Hanya atma yang mendesaukan senandung rasa
Yang menitikkan air mata
Membanjiri Nirwana

Tuhan,
pintaku masih bernyawa
agar sang bintang kembali bertahta
dan yang lain pergi selamanya

Malang,
Petani Aksara, 18 Oktober 2017.
»»  READ MORE

Tuesday 17 October 2017

Doa Penghujung

Semoga Tuhan biarkan sang bintang menjadi yang terakhir.
Aku mencintanya dalam rengkuh Kuasa sang Alfa dan Omega, Awal dan Akhir.
»»  READ MORE

Bintang dan Senja yang Telah Lalu

Ia bintang
Ia berdiri di puncak gunung
Ia mengulum senyum
Ia menyimpan tanda tanya

Ia datang
Ia menyapaku yang termenung
Ia masih mengulum senyum
Ia masih menyimpan tanda tanya

Ia menang
Ia tak melepas jabatnya yang tergulung
Ia tak lagi mengulum senyum
Ia tak lupa menyimpan tanda tanya

Aku jatuh lagi
Aku mencinta lagi
Aku bertanya lagi
Aku mendekat lagi

Aku direngkuh sang bintang
Yang datang
Yang menang
Yang melepas senja-malam
Lalu hadir diam-diam di waktu pagi

Ia bintang
Ia berdiri di pucuk cinta
Ia mengurai tawa
Ia membiarkanku bertanya

Malang,
Petani Aksara, 17 Oktober 2017.
»»  READ MORE

Thursday 8 June 2017

Sajak Kelam

Tuan, terimalah sajak kelamku

Mengapa senja berkawan dengan baskara
bila ia tahu sang raja ‘kan beranjak
Mengapa pasir bersuka dibelai ombak
bila ia tahu sang debur ‘kan kembali berlayar

Mereka seperti aku;
yang menantikanmu dalam lingkup buaian malam
Meski aku tahu kau hanya ‘kan pergi di waktu pagi

Mereka pun layaknya aku;
yang menyambut ulur tanganmu
Meski aku tahu kau ‘kan menariknya dan menyudah sua

Tiada bunga yang menolak hadir kupu-kupu
Kendati ia tahu sang bidadari taman hanya ‘kan hinggap lalu terbang menjauh
Tiada langit yang membenci hujan
Kendati ia tahu rinainya hanya ‘kan singgah dan berlalu,
meninggalkan busur warna-warni pilu

Begitu pun aku, Pujanggaku
Yang ‘kan tetap tinggal meski kau hadir untuk kembali melebur dengan dunia
Begitu pun aku, Pelantun Kasihku
Yang ‘kan tetap bersemayam dalam benakmu meski aku hanya ‘kan terusir

Dan kau melupa
»»  READ MORE

Tuesday 18 April 2017

Duka Tiba-Tiba

Remuk
Redam
Hancur
Berkeping
Bersepai
Rata
Sungguh

Rata dengan bentala

Nyanyian semesta sudah berhenti
Tawa dan suka sekarang sepi
Angin memadam api
Hujan hening dibuai sunyi

Kosong
Matamu
Sedih
Tuturmu
Bicaramu
Nadamu
Sungguh

Mengapa begitu?

Dalam bungkamnya bumi dan segenap isinya,
Atma berhias rangkaian tanya

Tak habis pikir
Jangan-jangan akulah sang musabab
Tak hilang getir
Tiap mata menangkap sepasang manikmu yang sembab

Mendongaklah,
lihatlah aku yang sungguh mau tahu
»»  READ MORE

Monday 17 April 2017

Jangan Jauh-Jauh

Jangan tersenyum
Jangan tertawa
Jangan mendekat
Jangan bicara

Berhenti di sana
Ya,
di sana saja

Aku tidak suka hadirmu
Aku benci eksistensimu
Aku tidak suka tawamu
Aku benci senyumanmu

Tapi aku juga suka
Juga cinta

Tapi aku juga enggan
membiarkan jantungku melompat
Melompat sampai leher
Melompat sampai sesak

Maka kumau kau berhenti saja
Supaya hatiku damai-damai jua

Tapi mengapa berat?
Apalagi saat atensimu tertanam padanya
Tapi mengapa sesak?
Lebih-lebih lagi pula

Baiklah kuganti saja

Supaya kamu jangan pergi
Supaya kamu tetap di sini
Supaya kamu tetap tersenyum secerah pagi
Jangan hilang lagi
»»  READ MORE

Wednesday 12 April 2017

Menulis Apa?

Pena di tangan
Tangan di meja
Pena bergerak
Tangan menggerak

Menulis
Menulis lagi
Menulis terus

Aku lelah

Karena yang kutulis bukan tentang aku
Karena yang kutulis bukan tentang kau

Jangan pikir aku akan berkata
aku, kau, kita
Bagaimana mau kita
bila tulisanku tak juga tentang kau?

Aku mau menulis lagi
Aku mau menulis terus

Tapi aku lelah

Karena aku hanya mau menulis tentang aku
Karena aku hanya mau menulis tentang kau

Karena aku mau kau mau aku menulis tentang kita
Ya, kau yang mau
Jangan aku lagi

Karena aku lelah
»»  READ MORE